Jumat, 08 Maret 2013

KISTA OVARIUM


KISTA OVARIUM
Kiste Ovari  adalah : Merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas (Winkjosastro, 1999).
Kiste ovary adalah tumor jinak ovarium. Merupakan tumor paling banyak pada wanita usia 20-40 tahun.
Kiste adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan (Soemadi, 2006).
Didalam kehamilan ovarium yang paling sering dijumpai adalah kista dermonal, kista cokelat atau kista lutein, tumor ovarium yang cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala kedalam panggul.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
A.    Penyebab
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantaranya tipe kista jenis ini terbentuk olefolikuler merupakan tipe kista yang paling banyak h karena pertumbuhan volikel ovarium yang tidak terkontol.
Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur.
Caiaran yang berisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari permukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil varium.


B.     Tanda dan Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala atau hanya yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul. Rasa nyeri timbul akibat dari pecahnya dinding kista yang terpeluntir. Pembesaran kista terlampau cepat sehingga organ sekitarnya menjadi teregang, perdarahan terjadi didalam kista dan tangkai kista yadengan gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endrometriosis, radang panggitubuh anda untuk mengatahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium.
1.      Perut terasa penuh, berat, kembung.
2.      Terkena pada dubur dan kandung kemih, (sulit buang air kecil).
3.      Haid tidak terartur.
4.      Nyeri panggul yang menetap atau kmbuhan yang dapat menyebar ke pounggung bawah dan paha.
5.      Nyeri senggama.
6.      Mual, ingin muntah atau pengerasan payudara, mirip seperti pada saat hamil.
B.     Jenis-jenis Kistoma Ovari
Menurut etiologi, kista ovarium di bagi menjadi 2 yaitu : (Igrativicus, bayne, 1991).
1.      Kista nonplasma
Disebabkan karena ketidak seimbangan hormone esterogen dan pogesteron diantaranya.
a.       Kista non fungsional
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan opitelium yang berkurang didalam korteks.
b.      Kista fungsional
Kista fonikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi rupture atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler diantara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun. Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progesterone  setelah ovulasi.
2.      Kista neoplasma 
a.       Kista ovary simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel  kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.
b.      Metodenoma ovary musinoum yaitu berasal dari suatu teeratoma yang pertumbuhannya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain.
c.       Kistadenoma ovary serosum berasal dari epitel permukaan ovarium (cerminal ovarium
d.      Kista enarometreid
e.       Ineta dermoid tumor berasal dari sel telur melalui proses pathogenesis.

C.     Etiologi
Faktor yang menyebabkan gejala kista meliputi gaya hidup tidak sehat diantaranya :
1.      Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang sehat.
2.      Zat tambahan pada makanan
3.      Kurang olahraga
4.      Merokok dan mengkonsumsi alcohol
5.      Terpapar dengan populasi dan agen infeksius
6.      Sering stress
Faktor Genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen-gen yang berpotensi memicu, kanker yaitu yang disebut proton kogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan radiasi patoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yatu gen penlai kanker.
D.    Patofisiologis
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel de graff. Pada pertengahan siklus. Folikel dominan dengan diameter lebih dari 2-8 cm akan melepaskan cosit mature. Folikel rupture akan menjadi korpus luteum yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista di tengah-tengah.
Kista ovary yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folimula dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin termasuk FSH dan HCG.
Kista neoplasma dapat tumbuh dari profilerasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan ( mesotelium) dan sebagian besar lesi kristrik parsial.
E.     Komplikasi
Terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.  Factor resiko yang laen dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seseorang wanita usia subur menggunakan metode kontrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi. Lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium. 
F.      Prognosis
Kista jinak tersebut dapat tumbum dijaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian disebabkan karena karsinoma ovary ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41,6%, bervariasi antara 86,9 %  untuk sadium vigo Ia 11,1 %  untuk stadium IV. Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82 % sedangkan karsinoma yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk. 
Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86,2%.

G.    Penatalaksanaan
Pengobatan kiste ovary yang besar biasanya adalah pengangkatan melalui tindakan bedah. Jika ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan atau fisiologis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi
oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kiste. Perawatan pasca operatif setelah pembedahan serupa dengan pembedahan perawatan abdomen. Penurunan tekanan intera abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kiste yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat, komplikasi ini dapat dicegah dengan pemakaian gurita abdomen yang ketat.
H.    Proses penyembuhan Luka
Tanpa memandang bentuk, proses penyembuhan luka adalah sama dengan yang lainnya. Perbedaan terjadi menurut waktu pada tiap-tiap fase penyembuhan dan waktu granulasi jaringan (long. 1996).
Fase-fase penyembuhan luka antara lain :
1.      Fase I
Pada fase ini leukosit mencerna bakteri dan jaringan risak terbentuk fibrin yang menumpuk mengisi luka dari benang fibrin. Lapisan dari sel epitel bermigrasi lewat luka dan membantu menutupi luka, kekuatan luka rendah tapi luka dijahit akan menahan jahitan dengan baik.

2.      Fase II
Berlangsung dari 3 sampai 14 hari setelah bedah, leukosit mulai menghilang dan ceruk mulai kolagen serabut protein putih semua lapisan sel epitel Bergenerasi dalam satu minggu, jaringan ikat kemerahan karena banyak pembuluh darah. Tumpukkan kolagen akan menunjang luka dengan baik dalam 6-7 hari, jadi jahitan diangkat pada fase ini, tergantung pada tempat ruang bedah.
3.      Fase III
Kolagen terus bertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus daras menurun. Luka sekarang terlihat seperti berwarna merah jambu yang luas, terjadi pada minggu kedua hingga enam post operasi, pasien harus menjaga agar tak menggunakan otot yang terkena.
4.      Fase IV
Berlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, pasien akan mengeluh, gatal disekitar luka, walu kolagen terus menimbun pada waktu ini menciut dan menjadi tegang. Bila luka dekat persendihan akan terjadi kontraktur karena penciutan luka dan akan terjadi ceruk yang berlapis putih.
I.       Pemeriksaan Penunjang
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan :
1.      Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium dilayar monitor. Lembaran ini dapat dicetak dan dianalisis pada dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2.      Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil dibawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsy.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mkasih tulisanya mengenai kista ovarium oya disini mungkin saya bisa tambahakn referensi http://www.tanyadok.com/sehat-wanita/kapan-kista-ovarium-disebut-bahaya ...
Mkaish

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes